Edbert Fernando & James Riady

Edbert Fernando & James Riady
Edo's Graduation from UPH College

Sabtu, 16 Mei 2009

Terima Kasih Tuhan

Saya pernah mendengar sebuah cerita tentang mimpi seorang anak yang bertemu dengan seorang Malaikat. Malaikat ini mengajak anak ini jalan-jalan ke surga. Di surga anak ini diajak Malaikat mengunjungi sebuah ruangan yang penuh dengan para Malaikat yang sedang sibuk. Anak itu lalu bertanya kepada Malaikat,"Bapak, ruang apakah ini, mengapa semua Malaikat begitu sibuk ?" "Ini adalah ruang penerimaan permohonan, banyak sekali permohonan yang diajukan oleh manusia di dunia", jawab Malaikat itu.

Kemudian anak itu diajak ke ruang yang lain yang lebih besar lagi dan dipenuhi oleh para Malaikat yang juga terlihat sangat sibuk. Ada yang sibuk mengepak-ngepak barang. Sebelum anak itu bertanya, Malaikat itu menjelaskan kepada anak tadi, "Nah ini adalah ruangan untuk pengiriman atas permohonan manusia di dunia, karena permohonan manusia begitu banyak, sehingga yang harus dikirimkan ke dunia juga sangat banyak".

Akhirnya anak tadi diajak Malaikat itu ke sebuah lorong kecil dimana di ujung lorong terdapat sebuah ruangan kecil dan hanya dijaga oleh seorang Malaikat di sana. Anak itu terheran-heran, mengapa hampir tidak ada kegiatan apapun di ruangan tersebut. Malaikat yang menjaganya hanya duduk termenung. Lalu anak itu bertanya, "Bapak, ruang apakah ini, mengapa di sini hanya ada satu Malaikat yang menjaga dan tidak terlihat sibuk seperti di dua ruangan yang tadi kita lalui ?" Bapak Malaikat mengatakan, "Ini adalah ruang penerimaan ucapan terima kasih. Memang banyak sekali permohonan manusia kepada Tuhan, dan Tuhan hampir selalu mengabulkan permohonan manusia sesuai dengan amal dan perbuatannya, namun banyak sekali manusia yang lupa mengucapkan terima kasih".

Anak itu lalu bertanya lagi, "Jadi bagaimana cara kita berterima kasih kepada Tuhan ?" "Cukup katakan terima kasih Tuhan", jawab Malaikat itu. Anak tadi kembali bertanya, "Bagaimana kita mensyukuri nikmat Tuhan ?" Malaikat itu menjelaskan bahwa banyak sekali manusia tidak menyadari betapa beruntungnya menjadi seorang yang dikaruniai kesehatan yang baik, bebas dari rasa takut akan peperangan, memiliki pakaian yang layak untuk melindungi tubuhnya, memiliki keluarga yang kita cintai, memiliki tempat berlindung yang layak, dapat menikmati hidangan di pagi, siang dan malam hari. Jadi jangan lupa kita untuk bersyukur bahwa kita masih jauh lebih beruntung dari orang-orang yang saat ini sedang sakit, negaranya diliputi peperangan, keluarganya tidak utuh, rumahnya dilanda bencana, tidak memiliki tempat untuk berteduh yang layak, tidak dapat menikmati pendidikan atau putus sekolah karena keterbatasan biaya, bahkan masih banyak orang di dunia ini yang dilanda kelaparan. Bukankah kita masih jauh lebih beruntung dari jutaan umat manusia di dunia ini.

Anak itu terbangun dari tidur, lalu mengucapkan "Terima kasih Tuhan, Engkau telah memberikan kesempatan kepadaku untuk menikmati sinar matahari pagi ini, saya masih ingin menikmati sinar matahari esok, izinkanlah saya untuk menikmatinya Tuhan".

Oh, ya Tuhan, izinkan juga saya untuk berhubungan dengan teman-teman di dunia nyata dan dunia maya (Facebook), izinkan saya memiliki inspirasi untuk menulis di blog ini, izinkan orang-orang membaca blog saya ini, izinkan saya memperoleh sesuatu sesuai dengan harapan saya hari ini. Terima kasih Tuhan atas terkabulnya permohonan saya ini ! Amien.....!!!

1 komentar:

Yoga mengatakan...

Terimakasih Tuhan, saya sudah bisa baca tulisan ini. Terimakasih pak Budi..