Edbert Fernando & James Riady

Edbert Fernando & James Riady
Edo's Graduation from UPH College

Kamis, 25 September 2008

Dike-i Ati Mrogoh Rampelo

Kemarin sore, seperti biasa saya pulang kantor bersama rekan sejawat saya Sdr. Redemptus. Dalam perjalanan pulang kami biasanya membahas berbagai hal. Salah satu topik pembicaraan kami kemarin adalah mengenai sifat dan kebiasaan manusia yang kadang kala suka lupa diri.

Manusia umumnya memang sering tidak pernah puas bahkan kadang-kadang lupa untuk bersyukur. Entah cerita awalnya seperti apa, sampai saya menyelipkan kata ungkapan "Dikasih Hati Minta Jantung". Saat itu juga rekan saya menterjemahkan dalam ungkapan yang sama dalam bahasa Jawa "Dike-i Ati Mrogoh Rampelo" (Dikasih Hati Minta Ampela). Saya tidak tahu mana yang lebih tepat dari kedua ungkapan itu yang sebenarnya mempunyai makna yang sama, yakni "NGELUNJAK". Mungkin di Jawa lebih banyak melihat ayam/unggas, sehingga "jantung" diganti menjadi "ampela". Kalau perumpamaan itu ada pada manusia atau sapi mungkin tidak cocok, karena manusia maupun sapi tidak mempunyai ampela, yang ada lambung.

Akan tetapi di sini saya tidak menjadikan "jantung" maupun "ampela" sebagai inspirasi dalam tulisan saya ini. Saya justru hanya ingin mengungkapan makna dari ungkapan di atas, yakni janganlah kita terlalu memaksakan kehendak atau ngelunjak.

Dikasih sinar matahari panas, kita mengomel, "gila hari ini panas banget". Sebenarnya kita mengomelin siapa ? Kita tidak sadar bahwa sebenarnya kita telah menyalahi Tuhan yang menciptakan matahari buat kita. Dikasih hujan kita juga mengomel, "gila hujan terus bisa banjir lagi nich". Itulah sifat manusia yang tidak pernah merasa puas dan bersyukur. Sinar matahari panas mungkin adalah berkah yang diberikan oleh Tuhan kepada ibu-ibu yang berdoa minta sinar matahari agar pakaiannya cepat kering, karena kehabisan pakaian untuk dipakai keesokan harinya, atau doa yang dipanjatkan oleh para jugaran ikan asin di daerah Cirebon dan Bagan Siapi-api. Hujan yang turun mungkin adalah doa yang dikabulkan oleh Tuhan kepada para pengojek payung atau petani yang sawah dan ladangnya dilanda kekeringan. Tuhan menciptakan musim panas dan musim hujan supaya kita bisa membuat perencanaan. Andaikan setiap hari musim pancaroba, mungkin kita akan sulit membuat perencanaan dan akan ada banyak orang yang jatuh sakit.

Dibalik bencana dan musibah selalu ada berkah di sisi lain. Pasien-pasien yang berobat di Rumah Sakit merupakan bagian yang tertimpa musibah, namun memberikan berkah bagi dokter, jururawat, apoteker dan segenap pekerja di Rumah Sakit. Jadi dokter yang berdoa supaya mendapatkan pasien yang banyak berarti juga berdoa untuk mendatangkan musibah buat orang lain. Apakah dokter tidak boleh berdoa ? Dokter yang baik juga berdoa bagi kesembuhan pasien setelah kita berobat kepadanya. Kita biasanya juga membaca tulisan di Apotik "Semoga Cepat Sembuh", bukankah berarti apoteker juga berdoa untuk kesembuhan pasien setelah kita menebus resep kepadanya ?

Dalam kehidupan kita sering kita mendapatkan sesuatu, justru mengharapkan yang lain atau yang lebih dari yang sudah kita dapatkan. Memang bagus untuk kita tidak cepat merasa puas, supaya kita dapat menggapai yang lebih baik lagi. Namun kita juga jangan lupa untuk bersyukur apa yang sudah kita dapatkan saat ini. Kalau orang kasih kita hati (berbaik hati) kita juga harus berbalas memberikan kasih (membalas budi). Ingat bahwa hati masih lebih baik daripada ampela, kata orang hati dapat menambah darah, sedangkan ampela malah menambah kolestrol dan asam urat, jadi Ojo Dike-i Ati Mrogoh Rampelo !!!

Kamis, 18 September 2008

Yesterday is History, Tomorrow is Mystery, Today is Present

Beberapa hari terakhir ini kita membaca berita di koran, di internet dan kita tonton di televisi banyak terjadi bencana alam angin topan, ada topan Gustav, topan Ike, topan Rita dan lain-lain. Dari namanya seperti nama pria ganteng dan wanita cantik, saya tidak tahu nama-nama itu diambil dari mana.

Kita juga sering membaca berita mengenai gejolak politik dunia, seperti di Thailand, Ukraina, Zymbague, Malaysia, Iran, Pakistan dan lain-lain.

Belakangan mengenai gejolak di bidang ekonomi dan yang paling menyita perhatian dunia adalah kebangkrutan lembaga keuangan nomor empat terbesar di Amerika, Lehman Brothers. Yang menurut pemberitaan memiliki hutang mencapai USD 613 milyar dan mengklaim mempunyai assets sebesar USD 639 milyar. Berarti assetsnya sama dengan 11 kali lebih besar dari cadangan devisa Indonesia yang berjumlah USD 57 milyar. Jika dijadikan Rupiah dengan kurs 9.400 saat ini, maka assets Lehman Brothers akan terdapat angka Rp. 6.006.600.000.000.000. Saya sendiri bingung menghitungnya, yang jelas digit kalkulator saya tidak muat. Kalau diteliti hitungannya adalah Rp. 6.006,6 triliyun. Jika dibagikan kepada rakyat Indonesia dalam bentuk BLT dengan asumsi seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 240 juta orang mengaku miskin semuanya. Maka setiap orang akan mendapat Rp. 25.027.500, atau lebih ekstrim lagi dibagikan kepada semua umat manusia di dunia yang mencapai 6.707.035.007 orang, maka setiap manusia di dunia ini akan memperoleh Rp. 895.567. Jadi masih lebih besar dari BLT yang dibagikan oleh pemerintah kepada rakyat miskin di Indonesia.

Orang mungkin tidak akan menyangka bahwa perusahaan raksasa seperti Lehman Brothers bisa bangkrut. Semua di dunia ini tidak ada yang pasti, yang pasti hanya dipegang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Tahu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok.

Saya mengambil hikmat dari salah satu buku yang saya baca, saya lupa judul dan pengarangnya. Akan tetapi sangat menarik untuk diambil hikmahnya, dikatakan bahwa "Yesterday is History, Tomorrow is Mystery, Today is Present" (kemarin adalah sejarah, besok adalah misteri, hari ini adalah berkah/hadiah). Makanya saat ini dalam bahasa Inggris adalah present sama dengan hadiah dalam bahasa Inggris. Kata-kata ini juga terdapat dalam film Kungfu Panda, yang dikatakan oleh Master OeKoei (kura-kura) kepada Sifu. Dimana Master OeKoei percaya suatu saat si gendut Panda akan dapat menjadi Dragon Warrior dan dapat mengalahkan Tai Lung (macan tutul). Ternyata Master OeKoei benar, ini bukan ramalan tetapi Dewa kura-kura yang dapat melihat masa yang akan datang. Di zaman kita hidup saat ini sudah tidak ada lagi Dewa yang masih hidup, yang ada hanya peramal. Bahkan peramal tidak tahu bahwa Lehman Brothers akan bangkrut. Seandainya pemilik Lehman Brothers tahu persis apa yang akan terjadi sekarang ini, mungkin dia tidak akan membuat perusahaan menjadi sebesar itu atau mungkin dia memilih berdagang toko kelontong di Jerman.

Kita seharusnya melupakan hari kemarin yang sudah menjadi sejarah dan terus melangkah maju. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, maka berbuat baiklah saat ini. Apa yang kita terima saat ini merupakan berkah yang harus kita syukuri dan berbagilah kepada sesama.

Senin, 01 September 2008

Kisah Pencuri Kue

Beberapa hari yang lalu, saya mendengarkan radio Sonora untuk acana AMKM malam, ada satu selipan cerita mengenai kisah pencuri kue. Saya mencoba menceritakan kembali di sini. Ada seorang wanita yang sedang melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Sesampai di Bandara, wanita itu membeli sebuah buku dan sekotak kue. Di ruang tunggu wanita itu mulai membaca buku yang baru saja dia beli. Dia meletakan barang bawaannya di kursi yang panjang di samping seorang pria. Sambil membaca buku sambil menikmati kue yang dibelinya sebelum masuk ke ruang tunggu. Pria yang duduk di sampingnya mengambil kue yang ada di dalam kotak yang terletak di tengah kursi panjang di antara mereka berdua. Wanita itu terheran-heran melihatnya. Dia berpikir dan berkata dalam hati "berani benar pria ini, tidak tahu malu dia". Setiap dia mengambil kue yang ada di kotak tadi, pria di sampingnya juga mengambilnya sambil senyum-senyum. Wanita tersebut menjadi agak jengkel dibuatnya. Sampai pada kue yang tersisa satu, pria tersebut membagikan menjadi dua bagian masih dengan wajah senyum-senyum kepada si wanita. Wanita tersebut berusaha menahan emosi. Tiba waktunya naik ke atas pesawat, wanita itu mengambil semua barang bawanya secara terburu-buru. Di atas pesawat dia mulai mengambil buku yang sudah hampir habis di bacanya di ruang tunggu tadi. Alangkah kagetnya dia mendapati kotak kuenya yang masih utuh di antara bawaannya. Dia baru sadar bahwa kue yang dia makan di ruang tunggu adalah dari kotak kue si pria tadi. Dia merasa malu sekali. Berarti pria tadi yang mau berbagi kue kepada si wanita, tanpa merasa jengkel dan emosi bahkan sambil memberikan senyuman. Cerita ini memberikan suatu pelajaran bahwa di dalam kehidupan kita sehari-hari, sering kita melihat segala sesuatu dari kacamata kita sendiri tanpa memperdulikan pandangan orang lain. Kita menganggap kitalah yang paling benar, orang lainlah yang salah. Kitalah yang mau mengerti orang, orang tidak mau mengerti kita. Kitalah yang sadar dan peduli orang lain, sedangkan orang lain tidak peduli kepada kita. Mulailah kita berkaca apakah kita sudah memperdulikan orang lain, sudah mengerti orang lain, apakah kita dapat berbuat sesuatu kebaikan kepada orang lain ?